Kisah Israiliyat Nabi Nuh. Konon setelah sehari yang mengerikan itu Sang Nabi dan pengikutnya mengarungi lautan selama 150 hari Hingga akhirnya bahtera itupun berlabuh di atas bukit yang bernama AlJudi Bagaimana kisah perjalanan kapal Nabi Nuh usai banjir bandang ini? Berikut selengkapnya Menurut para ulama Nabi Nuh AS di utus saat umat menyembah berhala dan setan.

Kisah Nabi Nuh Dan Umat Yang Tenggelam Karena Banjir Besar kisah israiliyat nabi nuh
Kisah Nabi Nuh Dan Umat Yang Tenggelam Karena Banjir Besar from cnnindonesia.com

Muhammad bin Ishak telah menerangkan bahwa di dalam kitab TauratAllah menyuruh nabi Nuh untuk membuat kapal dari kayu jatiKapal itu panjangnya delapan puluh sikutlebarnya lima puluh sikutluar dan dalamnya dipenuhi dengan kacadan dilengkapi dengan alat – alat yang tajam yang dapat membelah air14 E PANDANGAN PARA ULAMA TENTANG ISRAILIYAT Sebelum masuk kedalam berbagai macam khilafiyah.

Kisah Perjalanan Kapal Nabi Nuh Usai Banjir Bandang

PendahuluanPijakan Dalam Menelaah Sejarah para NabiIsrailiyyat Dalam Kisah Yusuf – ZulaikhaNabi Yusuf as Selingkuh Dengan Zulaikha?Lantas Apa Kata Mereka Tentang Yusuf as?Menyibak Tabir KebenaranKetika membaca kisah YusufZulaikha apa yang ada dalam benak anda? Apakah mereka berdua samasama berhasrat untuk bercinta? Kisah yang sering kita dengar memang menyebut keduaduanya samasama saling mencintai Bahkan dalam beberapa penafsiran yang telah dibumbui israiliyat disebutkan bahwa Yusuf pun sebenarnya ingin berzina dengan Zulaikha! Sebuah tuduhan keji yang dialamatkan kepada salah seorang nab Allah swt Kalau selama ini Anda beranggapan bahwa Yusuf dan Zulaikha saling mencintai bahkan sampai berhasrat untuk berzina dengan dalih ayat “walaqad hammat bihi wa hamma biha” maka tulisan ini layak anda baca karena akan merevisi pemikiran keliru itu Dan sudah menjadi kebiasaan para da’i di Indonesia dan Malaysia ketika mereka diminta untuk mendoakan kedua mempelai dengan tanpa ragu mereka menyertakan nama Yusuf dan Zulaikha Prof Dr KH Ali Mustafa Ya’qub pernah menulis satu cerita dari seorang alumnus program doctoral Universitas alAzhar Cairo yang menuturkan “Tatkala upa Karenanya perlu pijakan langkah yang tepat dalam menelaah sejarah para nabi tersebut agar uraian kisah yang ada bisa kita jaga objektifitasnya Lalu apakah pijakan langkah yang mesti ditempuh? “Meyakini keperpeliharaan para nabi“ bahwa para nabi dan rasul Allah swt itu adalah manusiamanusia yang terpelihara dari dosa baik dosa besar maupun dosa yang kecil sebelum diangkat menjadi nabi maupun setelahnya Tidaklah berlebihan kalau kita katakan bahwa mereka adalah manusia yang tidak pernah berpikir untuk mendekati perbuatan dosa apalagi berniat melakukannya Niat melakukan suatu dosa lebih berbahaya daripada perbuatan dosa itu sendiri apalagi jiki dinisbahkan kepada seorang nabi Sebab berapa banyak perbuatan dosa terjadi dengan sendirinya tanpa ada niatan yang mendasarinya terlebih dahulu Itu saja sudah dianggap sebagai dosa Lalu bagaimana dengan dosa yang terencana? Sejenak kita layangkan ingatan kita pada apa yang telah dilakukan nabi Musa as Ia telah membunuh orang Membaca sejarah kehidupan Nabi Yusuf as berbarti membaca sketsa kehidupan manusia yang telah dianugerahi wahyu oleh Allah swt dan dijadikan NabiNya serta sosok yang dijadikan Allah swt teladan dalam moralitas dan pekerti yang tinggi bagi kemanusiaan secara universal Hal yang perlu dicermati dalam membaca kisahkisah para nabi utamanya para nabi dari Bani Israil adalah banyaknya israiliyat yang disisipkan dalam kisah tersebut Seseorang yang membaca kisahkisah itu tanpa sebelumnya mendalami pokokpokok dasar aqidah atau menelaah kisah tersebut secara global boleh jadi akan membenarkan bumbu israiliyat tersebut Akibatnya aqidahnya akan rusak Minimal dalam hatinya akan tumbuh keraguraguan yang akan menodai pola pikir dan kepercayaannya terhadap kesucian para nabi Padahal mereka adalah insaninsan suci yang telah Allah swt pilih dari sekian banyak manusia Pengikut Islam periode pertama yaitu Rasulullah saw dan sahabatnya menyikapi kisahkisah israiliyat dengan sangat h Terkait dengan kajian utama perihal nabi Yusuf as ini kita dapati teks otentik yang tidak ada keraguan sedikitpun yaitu firman Allah swt “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya Demikianlah agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hambahamba Kami yang terpilih” (QS Yusuf 24) Sebelum mengkaji ayat ini hal yang harus kita yakini adalah Yusuf as merupakan nabi Allah ia manusia yang terpelihara dari dosa bahkan terpelihara dari berpikir tentang dosa Logikanya tidak mungkin Yusuf as melakukan tindakan maksiat dengan mendekati perempuan tersebut atau bahkan berpikir untuk bercinta dengan istri perdana mentri Mesir itu Jika ada tuduhan Yusuf as punya hasrat untuk berselingkuh dengan wanita itu jelas tidak benar!!! Dalam tafsir Imam Qurtubi kita akan temukan pandangan “miring” tentang Yusuf tersebut sebagaimana termaktub dalam kitab itu Hampir mayoritas ulama tafsir termasuk Imam AlQusyairy Abu Nashr bin AlAmbari AnNuhas AlMawardi dan lainnya menandaskan bahwa “hasrat” yang ada dalam benak Yusuf as adalah bentuk dari perbuatan maksiat Karena Yusuf as duduk bersama Zulaikha seperti lazimnya seorang lakilaki yang memangku istrinya ketika hendak melakukan senggama Hal ini disandarkan pada pendapat Ibnu Abbas yang mengatakan “Posisi duduk Yusuf dan Zulaikha telah menyebabkan celana keduanya bersentuhan dan Yusuf tidak sekedar memangku Zulaikha tapi juga mendekapnyam dengan posisi kaki saling berhimpitan Itulah sebabnyam ketika ia hendak melarikan diri dengan mudah Zulaikha merobek kain bajunya” Sa’id bin Jabir mengatakan “Posisi duduk Yusuf as dengan Zulaikha sangatlah dekat karena celana dan baju mereka telah menempel satu sama lain” Ibnu Mujahid menandaskan “Kedua kain yang d Demikianlah wacana penafsiran tentang sosok Yusuf as Di antara sekian pendapat yang paling meringankan adalah penafsiran bahwa “hasrat” yang ada dalam diri Yusuf itu dianggap sebagai tabiat yang melahirkan gerak yang tidak mengakibatkan dosa Perlu ditegaskan di sini apa yang dilontarkan para ahli tafsir tersebut murni pemikiran israiliyat yang dinisbahkan kepada ulama pada masa sahabat dan tabi’in seperti Ibnu Abbas Ibnu Jabir dan lainnya Penisbatan itu sendiri merupakan sebuah kebatilan Siapa yang telah melihat Yusuf as secara kasat mata sehingga berani mengatakan “Celana Yusuf bersentuhan dengan celana Zulaikha?” Siapa yang melihat secara kasat mata Yusuf berpangkupangkuan dengan Zulaikha seperti lazimnya model pangkuan lakilaki dan perempuan yang hendak bersenggama? Kesaksian seperti itu hanya mampu diucapkan oleh orang ketiga yang ada dalam kamar Zulaikha Padahal di situ tidak ada orng selain mereka berdua karena Zulaikha telah “Ia telah menutup pintu” Apakah mer.

Isra iliyyat Islam

16 Kisah Kapal Nabi Nuh AS 17 Kisah Nabi Yusuf AS 18 Kisah Pokok Tuba 19 Orang yang melakukan kerosakan terhadap Bani Israil 20 Kisah Ashabul Kahfi 21 Kisah Zulkarnain 22 Kisah Yakjuj dan Makjuj 23 Kisah Balqis Raja Saba’ 24 Kisah Hadiah Raja Saba’ (Balqis) kepada Nabi Sulaiman AS 25 Kisah Penyembelihan dan yang Disembelih itu.

Propaganda Kisah Nabi Nuh & Malaikat Harut Marut Dalam

Periwayat Israiliyat Muhammad bin IshakMuhammad bin Ishak telah menerangkantelah menerangkan bahwa di dalam kitabbahwa di dalam kitab TauratTaurat Allah menyuruhAllah menyuruh nabi Nuh untuk membuatnabi Nuh untuk membuat kapal dari kayu jatiKapalkapal dari kayu jatiKapal itu panjangnya delapanitu panjangnya delapan puluhpuluh hastahastalebarnyalebarnya lima puluhlima puluh hastahasta.

Kisah Nabi Nuh Dan Umat Yang Tenggelam Karena Banjir Besar

IMAM FARIH (DOC) MAKALAH: ISRAILIYYAT.docx Academia.edu

Israiliyyat

Iluminasi Apakah Sebenarnya Israiliyat?

Israiliyyat dalam Kisah Yusuf – Zulaikha JUMAL AHMAD

Kisah Israiliyat adalah cerita sejarah umat terdahulu yang berasal dari sumbersumber ahli kitab baik Yahudi maupun Nasrani Kisah Israiliyat masuk dalam li Video Duration 6 minViews 27KAuthor Lisan Hamba.